Satelit milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA),
Swift, berhasil mengabadikan wajah komet ISON. Komet ini dipastikan
menjadi yang paling terang tahun ini dan berpotensi menjadi yang paling
terang selama 50 tahun terakhir.
Swift sebenarnya dipakai untuk
mengamati fenomena pada bintang yang berjarak jauh dari Bumi. Satelit
ini telah mengamati ISON dalam dua bulan terakhir. Foto wajah komet ISON
yang diambil satelit ini dirilis pada Sabtu (30/3/2013).
Dalam
foto tersebut, ISON tampak sebagai bola putih terang dengan ekor gas
pendek. Saat dipotret oleh Swift, ISON sedang berada pada jarak 670 juta
kilometer dari Bumi dan 740 juta kilometer dari Matahari.
Komet
tersusun atas inti es, gas beku, dan debu yang bercampur membentuk
struktur bola. Es pada komet akan tetap beku hingga komet mencapai
wilayah berjarak tiga kali jarak Bumi-Matahari di Tata Surya. Saat itu,
materi beku akan menyublim, membentuk ekor gas yang membuat komet tampak
terang.
"Menggunakan citra yang didapat selama dua bulan dari
Ultraviolet/Optical Telescope (UVOT) pada satelit Swift, tim berhasil
memperkirakan produksi air dan debu pada komet untuk menebak ukuran inti
esnya," papar NASA dalam pernyataannya.
Observasi Swift
menunjukkan, saat ini ISON menghasilkan 51.000 kg debu dan 60 kg air
setiap menitnya. Jumlah ini sebenarnya kurang sesuai untuk komet sekelas
ISON yang diprediksikan akan menjadi "komet abad ini".
"Ketidakcocokan
yang kami deteksi antara jumlah air dan debu yang dihasilkan ISON
menunjukkan bahwa sublimasi air belum banyak terjadi karena komet masih
terlalu jauh dari Matahari," kata Dennis Bodewits, pemimpin investigasi
ISON dari University of Maryland di College Park.
"Materi yang
mudah menguap lain, seperti es karbon dioksida dan karbon monoksida,
menguap pada jarak yang lebih jauh dan kini mendayai aktivitas komet
ISON," tambah Bodewits seperti dikutip Space, Sabtu.
Komet
ISON ditemukan pada bulan September 2012 oleh astronom asal Rusia,
Vitali Nevski dan Artyom Novichonok. Mereka menemukannya dengan
instrumen International Scientific Optical Network (ISON) di dekat
Kislovodsk. Nama komet diambil dari nama instrumen yang dipakai untuk
menemukannya.
Komet ISON diperkirakan akan tampak paling terang
pada 28 November 2013. Komet ini akan lebih terang dari Purnama dan
bahkan bisa dilihat pada siang hari. Walau ada prediksi bahwa ISON
takkan seterang yang diduga, kehadirannya tetap layak ditunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar