Meteorit berwarna hijau yang ditemukan di Moroko pada tahun 2012 lalu
diduga berasal dari Planet Merkurius. Dugaan ini muncul karena
karakteristik meteorit tersebut berbeda dengan karakteristik meteorit
lainnya yang jatuh ke Bumi dan mirip dengan karakteristik planet
terdekat dengan Matahari dalam sistem tata surya kita itu.
Hal
tersebut disampaikan oleh Anthony Irving, profesor ilmu tentang bumi dan
luar angkasa dari University of Washington, AS, dalam acara 44-th annual Lunar and Planetary Science Conference di Woodland, Texas.
"Ini
mungkin sebuah sampel yang berasal dari Merkurius atau dari benda lain
yang lebih kecil dari Merkurius, tapi karakteristiknya mirip seperti
Merkurius," kata Irving sebagaimana dikutip Space.com, Kamis (28/3/2013) lalu.
Ia
menambahkan, suatu tumbukan kuat telah melemparkan meteorit hijau ini
ke bumi. Selain itu, meteorit ini berusia sangat tua. Irving dan timnya
memperkirakan usia batu luar angkasa ini mencapai 4,56 miliar tahun.
Dugaan
Irving didasari temuan yang menunjukkan kalau meteorit yang bernama
resmi NWA 7325 ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan meteorit
lain yang berasal dari Mars atau asteroid yang berada di dalam sistem
tata surya, yang telah ditemukan oleh para peneliti hingga saat ini.
Meteorit
yang berasal dari Mars ini disertai dengan partikel yang ada di
atmosfer planet tersebut, yang membuatnya mudah untuk dikenali.
Sementara batuan angkasa dari Vesta, salah satu asteroid terbesar di
sistem tata surya kita, sifat kimiawinya berbeda.
Irving
menyatakan kalau NWA 7325 memiliki intensitas magnet yang lebih rendah
dibandingkan batuan lain, yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
Didukung oleh data yang dikirim dari wahana luar angkasa Messenger,
milik NASA, orbit di sekitar Merkurius menunjukkan bahwa sifat
kemagnetan yang rendah dari planet tersebut sangat mirip dengan yang
ditemukan pada meteorit berwarna hijau ini.
Hasil observasi
Messenger juga memberikan Irving bukti terbaru yang bisa mendukung
hipotesisnya. Salah satunya adalah karakteristik geologis dan komposisi
kimia permukaan Merkurius, yang diketahui oleh para peneliti, memiliki
kandungan besi yang sangat rendah. Begitu pun dengan meteorit ini yang
kandungan besinya sangat rendah sehingga mengesankan dari mana pun
batuan ini berasal, badan induknya mirip dengan Merkurius.
Irving
mengatakan, meteorit ini tercipta dan dan tiba-tiba terlempar dari
planet atau benda langit lainnya yang memiliki aliran magma di
permukaannya pada satu waktu dalam sejarah tempat tersebut. Bukti yang
ada menunjukkan kalau batu tersebut terbentuk sebagai buih yang ada di
bagian puncak magma tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar